BREAKING NEWS

Jurusan

pasca sarjana

Akademik

Unit Penunjang

Fasilitas

Kampusku

Go Green

Selasa, 28 Oktober 2014

WISUDAWAN TERBAIK POLIJE PADA WISUDA KE 24

Profil Siti Lutfiyatul Fajriyah, Belajar dengan Tekun dan Selalu Dapat Beasiswa
Berbekal ketekunan akhirnya menjadi yang terbaik. Itulah yang dilakukan Siti Lutfiyatul Fajriyah lulusan terbaik polije 2014 dengan IPK nyaris sempurna yakni 3,95. Wajah gadis tersebut masih terlihat sumringah setelah namanya diumumkan oleh Pembantu Direktur bidang Akademik Dr. Ir. Bagus P Yudhia Kurniawan, MP pada acara wisuda kemarin. Pasalnya bukan hanya menjadi yang terbaik di Jurusan Manajemen Agribisnis, namun gadis berjilbab tersebut juga menjadi lulusan terbaik dari seluruh wisudawan ke 24 tahun akademik 2014/2015. Pada saaat teman-temannya memberikan selamat, terlihat titik air mata berlinang disudut kelopak matanya.
Sekilas memang tidak terlihat Siti Lutfiyatul Fajriyah seorang kutu buku layaknya orang pintar lainnya. Lutfi, demikian panggilan akrabnya mengaku senang dengan prestasinya itu apalagi dirinya dapat membuat kedua orang tuanya bangga dengan prestasi itu .
“Senang juga membuat bangga bapak ibu, karena dengan jerih payah yang luar biasa serta doanya saya akhirnya dapat memberikan yang terbaik bagi mereka”, ujar putri pasangan badriyanti dan komari ini. Bukan tanpa dasar jika gadis kelahiran jember 22 mei 1993 ini senang dengan prestasi kuliahnya, pasalnya dirinya sejak awal memang tidak mudah untuk bisa melanjutkan pendidikan kuliah usai lulus dari SMA Diponegoro Yaspibis Wuluhan. Saat itu , kedua orang tuanya sedang dalam kondisi ekonomi sulit.
Dimana ayahnya hanya petani dan kadang menjadi pedagang di pasar balung untuk memasarkan hasil pertanian dan buah-buahan, sedangkan sang ibu yang pernah merantau ini hanya sebagai ibu rumah tangga saja. “Bisa kuliah saja sudah sangat bersyukur”, jelasnya.
Bahkan , dirinya tak pernah mempunyai target muluk-muluk saat memulai kuliah, yang penting bisa mencari ilmu yang bermanfaat . Beruntung, saat kuliah dirinya tinggal bersama tantenya di jember , sehingga pengeluaran untuk makan menjadi lebih ringan . Namun , Lutfi harus berjuang keras untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup dan membayar uang kuliah lainnya. Diantaranya dirinya sempat menjadi bekerja paro waktu.”Awal semester pertama dan kedua sempat kerja menjadi penjaga konter pulsa,” Jelasnya.
Kerja menjadi penjaga konter itu dilakukannya setiap hari tanpa ada liburan mulai pukul 15.00 sampai pukul 21.00 malam hari . dirinya selalu memanfaatkan waktu luang di konter sembari membaca buku pelajaran yang diberikan oleh dosen pagi harinya. Dari sinilah dirinya mengaku bisa belajar optimal menekuni buku-buku sehingga memahami materi yang diajarkan . namun bukan berarti banyak waktu luang di konter tersebut.
Pasalnya ada masa di mana konter ramai dengan pembeli sehingga waktu istirahat menjadi sedikit. “Apalagi pernah ramainya pas UTS (Ujian Tengah Semester,Red),” Ujar Lutfi . Sehingga dirinya tidak bisa belajar dengan konsentrasi dengan buku pelajaran karena ramainya pengunjung konternya. Dirinya bahkan sempat menangis malam hari karena merasa belum optimal dengan belajar yang dilakukannya untuk ujian keesokan harinya. Beruntung  keesokan harinya dirinya bisa mengerjakan ujian yang diberikan .
Pengalaman menjaga konter tersebut ternyata tidak sampai berlanjut ke semester selanjutnya, pasalnya dirinya di semester berikutnya mendapatkan beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dari Polije dan didapatkannya hingga dirinya lulus dari kampus tersebut dengan waktu tidak sampai tiga tahun itu bahkan, dirinya mendapatkan prestasi cumlaude dengan IPK nyaris sempurna yakni 3,95. Dia mengaku hanya ada tiga mata kuliah yang tidak mendapatkan nilai A yakni Manajemen Poduksi ternak dengan nilai B, Akuntansi dan Bahasa Inggris mendapat nilai AB.
Di masa mendatang dirinya sangat ingin bisa segera mendapatkan pekerjaan sehingga dapat mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya. “Kalau bisa yang sama denga ilmu yang saya miliki,” tuturnya. Dirinya sangat ingin bekerja yang sesuai dengan ilmu yang sudah dipelajarinya selama kuliah.
Keterangan foto :
Wisudawan Terbaik : Siti Lutfiyatul Fajriyah di dampingi orangtuanya ketika Menerima Penghargaan dari Direktur Polije Ir. Nanang Dwi Wahyono, MM

MAHASISWA POLIJE TEMBUS GRAND FINAL STR WRITING 2014

Temukan Desain Batako Model Kulit Juring untuk Digester Biogas
Dua mahasiswa program studi Teknik Energi Terbarukan (TET) Jurusan Teknik Politeknik Negeri Jember (Polije) beberapa hari lalu telah mempresentasikan penemuannya di depan lima dewan juri Semen Tiga Roda (STR) Writing Competition 2014 di Jakarta.
Tahun 2014 merupakan tahun keempat penyelenggaraan Indocement Award mengusung Tema “Bagusnya Indonesia”. Pada setiap tahun penyelengaraan Indocement awards memiliki tema yang berbeda serta menjadi landasan kegiatan tersebut. Indocement Awards pada tahun ini dan pada tahun-tahun sebelumnya senantiasa memberikan penghargaan terhadap karya, kinerja, dan inovasi yang betul-betul memiliki standar kualitas dan mutu yang tinggi, yang juga diseleksi oleh para juri yang memiliki kompetensi terbaik di negeri ini, sehingga siapapun yang menang bisa disebut sebagai representasi Bagusnya Indonesia.
Hasan Bassrih Putra dan Nindi Tya Rahma, demikian nama dua mahasiswa Polije tersebut menyusun karya tulis ilmiah dengan judul “Inovasi Pembangunan Digester Biogas Menggunakan Bahan Dasar Batako Khusus Model Kulir Juring".
Menurutnya Biogas merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang memerlukan sebuah konstruksi dalam pembangunannya, khususnya pada  konstruksi digester biogas. “Syarat pemilihan dalam hal digester adalah mudah pemasangan, mudah renovasi atau perawatan, bersifat kedap udara, tahan terhadap cuaca dan gempa, dan umur pakai yang lama”, ungkap Hasan dengan mantap.
Sedangkan gagasan penemuan tentang tentang batako model kulit juring sebagai bahan dasar pembentuk dinding digester biogas, karena batako jenis ini masih belum terlihat dipasaran. Dari gagasan tersebut kami akan mencoba menggumpulkan informasi tentang kelebihan dan kekurangan batako model kulit juring sebagai bahan pertimbangan untuk diproduksi secara masal.
Batako model kulit juring merupakan batako dengan bahan dasar sama seperti yang digunakan pada bahan dasar batako pada umumnya, sedangkan perbedaan dari segi desainnya. “Desain ini dibuat khusus sebagai bahan penyusun bagian dinding digester biogas yang berbentuk silinder”, imbuh Nindi.
Menurut Ir. M. Joko Wibowo, M.Si pembimbing penulisan karya tulis ini, desain Batako model kulit juring memiliki berbagai kelebihan dibanding dengan penggunaan bata merah dan batako balok. Desain yang menyesuaikan dengan bentuk yang akan dibuat merupakan nilai lebih yang tidak dimiliki oleh desain sebelumnya. “Desain model kulit juring ini akan mampu mempermudah proses pembuatan konstruksi dinding digester pada biogas”, papar Joko Wibowo.
Menurutnya desain tersebut juga mampu mempercepat waktu pembangunan yang berimbas pada penekanan biaya investasi biogas menjadi lebih murah. Selain itu jika masyarakat mampu membuat biogas yang lebih mudah dalam pengerjaannya, hal ini akan mendorong laju perkembangan pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia.
Hasil STR Writing Competititon 2014 ini akan diumumkan pada bulan November 2014 (11/11/2014). Keberhasilan Hasan dan Nindi menembus Grand Final tersebut menjadi deretan bukti kualitas dan kreatifitas mahasiswa Polije dalam menembus berbagai kompetisi yang berkaitan dengan inovasi teknologi tepat guna. Keberhasilan ini tidak terlepas dengan pembinaan potensi dan kreatifitas mahasiswa dengan program dan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan kompetensi tenaga kerja yang relevan dengan pembangunan.
Keterangan foto :
Presentas Grand Final : Tampak Hasan Bassrih Putra dan Nindi Tya Rahma, ketika Mempresentasikan Karya Tulisnya di Depan Dewan Juri STR Writing Competition 2014 di Jakarta.

Dimploma III Gizi Klinik

Program ini menawarkan perkuliahan selama 4 tahun di bidang kesehatan khususnya bidang Gizi Klinik. Calon mahasiswa yang bisa mendaftar progam ini adalah lulusan SLTA sederajat dari berbagai jurusan khususnya yang memiliki kemampuan dasar biologi dan kimia yang memadai. Dalam proses belajar mengajar, mahasiswa mengikuti perkuliahan di kelas dan di laboratorium serta menyelesaikan tugas akhir pada semester 7. Kemudian pada semester 8, mereka melaksanakan program magang di perusahaan-perusahaan yang sesuai dengan bidangnya. Setelah menyelesaikan program ini, lulusan akan mendapat gelar Sarjana Sains Terapan (S.ST.) dan diharapkan mampu menguasai ketrampilan teknis dan manajerial dalam mengelola program perbaikan gizi masyarakat, mengelola pengawasan mutu makanan di masyarakat, mengelola program penyediaan dan distribusi makanan untuk kelompok di institusi, mengelola program gizi klinik untuk individu dan kelompok, mengawasi status gizi individu dan kelompok, mengelola pendidikan gizi, mengelola penelitian gizi terapan, dan mengelola bisnis di bidang gizi. Dengan memiliki kompetensi tersebut, lulusan memiliki peluang kerja sebagai pengelola program perbaikan gizi masyarakat, pengelola pelayanan gizi di institusi, pengelola gizi klinik untuk individu dan kelompok, dan penelitian gizi terapan di bidang gizi.
 
Copyright © 2013 Profil Politeknik Negeri Jember
Powered byBlogger